HitFotoFix (Info Teknologi Terdepan) - Jakarta,
Program Kegiatan Apkomindo sebagai Hub eCommerce Nasional. eCommerce menjadi salah satu peluang bisnis terbesar saat ini. Perdagangan elektronik telah menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Semua pihak berusaha untuk mengambil keuntungan dari trend ini. Apkomindo sebagai salah satu asosiasi bidang ICT yang tertua di Indonesia (24 tahun), dengan 2.000 anggotanya, juga turut meramaikan trend ini. Apkomindo berencana untuk menjadi salah satu Hub pengembangan eCommerce Nasional yang diperkuat dengan 2.000 anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Oleh karenanya pada acara “eCommerce Indonesia Forum 2016” yang dipersembahkan oleh ARRBEY Consulting dan bekerjasama dengan APKOMINDO, ADEI, IWAPI, Institut Pertanian Bogor, Branding Indonesia, Podomoro Golf View, LaCorre serta Ewwon selaku EO nya, APKOMINDO menyampaikan Program Kegiatan Apkomindo sebagai Hub eCommerce Nasional dengan 3 program kegiatan, yaitu Rumah Tugas Akhir (Rumah TA), Internet of Things (IoT) dan Warung Digital yang masing masing juga akan memberikan kontribusi kepada pengembangan eCommerce di tanah air.
|
Foto: M.Taufik/Biskom |
Rumah Tugas Akhir berusaha untuk mengoptimalkan Tugas Akhir / Skripsi di Universitas khususnya di bidang software, agar menjadi produk yang dapat diunggulkan di pasar. Secara umum tugas akhir ini akan memberikan manfaat terbentuknya ratusan bahkan ribuan startup baru di Indonesia. Tugas akhir ini juga akan dikaitkan dengan 2.000 anggota Apkomindo yang teserbar di seluruh Indonesia. Apkomindo bisa bertindak sebagai host Rumah Tugas Akhir yang ikut menawaran produk tugas akhir ke pasaran, dan juga bisa bertindak sebagai investor dan mentor yang dapat mengarahkan agar produk Tugas Akhir perguruan tinggi bisa sesuai dengan kebutuhan pasar.
Produk yang dibentuk bisa digolongkan menjadi 2, yaitu produk yang market driven dan produk yang goverment driven. Untuk yang market driven, akan melihat trend pasar, apa yang disukai pasar dan apa yang akan disukai pasar ke depan. Bila market belum siap, perlu ada edukasi. Disisi lain produk Goverment Driven merupakan produk yang memang didukung oleh pemerintah, yang mendapat insentif / benefit / keberpihakan dari pihak pemerintah, produk yang terkait isu kedaulatan seperti : email, messanger, single sign on dst. Apkomindo bisa membantu dan memfaslitasi para mahasiswa yang mengerjakan Tugas Akhir agar dapat menembus kedua pasar tersebut. Untuk market driven, pendampingan bisnis secara umum, sedangkan untuk goverment driven, Apkomindo dapat menjadi penengah diantara pemerintah dan startup dalam merumuskan produk produk yang strategis untuk bangsa.
Sebagai Pilot Project, Apkomindo akan mengusung kegiatan pengguliran 40 tugas akhir melalui Rumah TA. Bagian pertama adalah dana dari Local Venture Capital senilai 1 Milyar yaitu 50 juta x 20 judul tugas akhir, yang tersebar di beberapa universitas, fokus untuk membantu ide-ide yang bagus dari mahasiswa untuk dibuatkan prototype. Bagian kedua adalah dana dari Pemerintah juga senilai 1 Milyar, yaitu 50 juta x 20 judul tugas akhir, dengan pendekatan yang sama. Total ada 40 judul tugas akhir tahun ini lewat Rumah TA. Apkomindo akan melakukan seleksi, pengawalan, pendampingan, mentoring & coaching dalam wadah Rumah TA. Prototype yang terbentuk akan dipromosikan oleh Apkomindo untuk mendapatkan investor / buyer selanjutnya.
Iternet of Things merupakan hal kedua yang diusung oleh Apkomindo. IoT adalah trend teknologi yang paling dominan di beberapa tahun belakangan ini, saat ini ada 10 Milyar device yang terhubung ke internet, dan akan lebih banyak lagi di tahun tahun berikutnya. Di tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 50 Milyar Device yang connect to internet. Seluruh sisi hidup manusia akan berubah secara drastis, kalau selama ini manusia yang terhubung ke internet, maka di era internet of things, benda benda lah yang akan terhubung ke internet. Benda-benda ini mempunyai sensor yang akan menangkap data dari aktivitas manusia dan lingkungannya.
Internet of things akan mendorong eCommerce lebih jauh lagi. Dengan IoT, eCommerce akan makin mudah dilakukan, dan transaksi akan makin tinggi frekuensinya. Data pelanggan akan dengan mudah didapat menggunakan sensor yang ada di setiap IoT yang akan mengenali kebiasan, tingkah laku, pola belanja, keuangan dari para pelanggan secara lebih akurat dan lebih detail. Setiap benda pintar yang ada di badan dan di sekeliling manusia akan menjadi pusat data yang dapat secara otomatis terkirim ke penyelenggara eCommerce untuk kemudian memberikan penawaran barang yang memang dibutuhkan oleh pelanggan.
Apkomindo dapat mendorong distribusi lebih banyak lagi benda pintar agar berada di pasaran dengan harga yang terjangkau. Dengan semakin terjangkaunya harga benda pintar, lebih banyak informasi yang dapat terserap dari para pembeli dan calon pembeli, semakin besar juga revenue yang disediakan oleh bisnis eCommerce.
Hal terkahir adalah mengenai Waroeng Digital. Masalah yang dihadapi oleh para pemilik toko kelontong adalah tidak adanya tracking penjualan untuk memastikan pertumbuhan, kontrol persediaan yang tidak berjalan, sulitnya menerapkan reward system, investasi yang relatif tinggi untuk mesin cash register.
Waroeng Digital menjawab permasalah di atas dengan menggunakan alat bantu berupa smartphone beserta aplikasinya, yang memungkinkan pemilik toko untuk memindai barcode produk mereka yang akan diubah ke dalam tracking penjualan & inventaris , serta untuk mencetak Bukti Virtual untuk si Pembeli. Target dari Waroeng Digital ini adalah terbentuknya ” 1 Juta Waroeng Digital ” yang akan menghasilkan penghasilan tambahan > Rp 103 Triliun dalam setahun . Apkomindo bersama 2.000 anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, akan mendukung ADEI (Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia) dalam mensukseskan program Waroeng Digital ini.
Soegiharto Santoso selaku Ketum APKOMINDO menyimpulkan bahwa ; “Apkomindo akan memberikan dorongan semakin suksesnya eCommerce di Indonesia, melalui pengguliran program Rumah TA, membantu percepatan adopsi Internet of Things dan pengguliran Warung Digital di Indonesia, dengan tentunya mensinergiskan dengan dan memberdayakan anggotanya yang berjumlah 2.000, yang terdistribusi di 25 DPD di seluruh Indonesia.”
Lebih lanjut disampaikan bahwa “Di luar itu, Apkomindo juga melakukan beberapa hal dalam menjembatani anggotanya untuk memperoleh sponsor menghadiri Pameran Computex di Taipei, memperoleh sponsor mengikuti pameran di luar negeri seperti Cebit, CommunicAsia dan Gitex. Melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait dalam penyelenggaraan kegiatan terkait ICT Nasional maupun Internasional seperti pameran, workshop, training dan sebaginya. Kegiatan lainnya adalah Apkomindo akan aktif melakukan donor darah sebagai kontribusi asosiasi dalam menolong sesama.
Menindaklanjuti usulan APKOMINDO tentang Program Rumah TA, Woro Indah Widiastuti, Staf ahli Menteri KOMINFO yang hadir mewakili Rudiantara selaku Menteri KOMINFO, menyampaikan sangat mendukung rencana tersebut dan bersedia menjalin kerjasama yang nyata dengan APKOMINDO agar mempercepat terbentuknya 1.000 startup, oleh karenanya akan segera dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD), sehingga didalam FGD dapat menerima berbagai masukan dan berbagai solusi dari yang bermunculan selama diskusi, dan sebagai hasil akhirnya akan memberikan rekomendasi solusi terkait terbentuknya 1.000 startup. Biskom